Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi menang pemilihan presiden (pilpres) 2024 dalam satu putaran.
Sebab, elektabilitas pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu saat ini mampu tembus mencapai angka di atas 40 persen.
Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 40,2 persen pada survei yang digelar 28 Oktober-3 November 2023. Bahkan, trennya terus meningkat. Dibanding survei September 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran naik sampai 9,5 persen.
Menurut Hanta Yuda, kalau terus meningkat dan mencapai angka di atas 45 persen, Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran.
"Kalau ternyata pasangan Prabowo-Gibran melampaui 45 persen, ada potensi pilpres berlangsung satu putaran," ujar Hanta saat rilis survei secara daring, Jumat (10/11/2023).
Sementara itu, kompetitor terdekat Prabowo-Gibran, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud Md memiliki elektabilitas 30,1 persen. Turun 1,5 persen dibanding survei September 2023.
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar masih berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 24,4 persen. Pasangan yang diberi nama AMIN (Anies-Muhaimin) ini ada kenaikan 6 persen dibanding survei sebelumnya.
"Kisarannya margin antara pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud itu agak menjauh, di saat yang sama Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin semakin mendekat," kata Hanta Yuda.
Hanta menjelaskan Poltracking Indonesia menggelar survei tatap muka pada 29 Oktober-3 November 2023. Survei menggunakan metode pengambilan sampel multistage random sampling dengan jumlah 1220 responden.Poltracking Indonesia juga melakukan simulasi pertarungan dua pasangan calon capres-cawapres di pilpres 2024. Hal ini menjadi gambaran apabila terjadi pertarungan pilpres dua putaran.
Pertama, disimulasikan pasangan Ganjar-Mahfud menghadapi Anies-Muhaimin. Ganjar-Mahfud mendapat suara 40,9 persen, Anies-Muhaimin 33,1. Namun, suara yang tidak tahu atau tidak jawab cukup tinggi yaitu mencapai 26 persen.
"Prabowo gagal di putaran pertama, maka petanya Ganjar-Mahfud 40,9 persen, Anies-Muhaimin 33,1 persen, tapi yang tidak tahu tidak jawabnya sangat tinggi 26 persen," ujar Hanta Yuda.
Simulasi kedua, Prabowo-Gibran menghadapi Anies-Muhaimin. Prabowo-Gibran unggul dengan mengantongi suara 55,8 persen. Sementara Anies-Muhaimin hanya 28,8 persen.
"Yang tidak menentukan, belum menentukan pilihan 15,4 persen," jelas Hanta Yuda.
Simulasi ketiga pertarungan Prabowo-Gibran menghadapi Ganjar-Mahfud. Hasilnya, Prabowo-Gibran masih unggul atas Ganjar-Mahfud dengan suara 49,9 persen. Ganjar-Mahfud memperoleh 32,9 persen. Pemilih yang tidak tahu atau tidak menjawab ada 17,2 persen.
"Kalau diasumsikan Anies tidak lolos di putaran pertama, Prabowo-Gibran 49,9 persen, Ganjar-Mahfud 32,9 persen," kata Hanta.Poltracking Indonesia juga merekam naik-turunnya elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres di Pulau Jawa.
Pertama, di Jawa Barat, pasangan Prabowo-Gibran masih unggul dengan angka 39,5 persen. Tetapi mengalami penurunan dari survei September yaitu 42,6 persen.
Urutan kedua dipegang oleh Anies-Muhaimin yang mengalami lonjakan besar di Jawa Barat yaitu, dari 21,6 persen pada September 2023 menjadi 32,6 persen.
Sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud juga mengalami kenaikan meski tidak setinggi Anies-Muhaimin. Dari 18,9 persen pada September 2023 menjadi 25,8 persen.
"Anies dan Muhaimin mengalami kenaikan sangat signifikan di Jawa Barat. Ada kenaikan sekitar 11 persen. Ganjar Mahfud juga mengalami kenaikan tetapi tidak setinggi Anies," ujar Hanta Yuda.
Wilayah Jawa Tengah-DIY dipimpin oleh pasangan Ganjar-Mahfud dengan angka 53,3 persen, tetapi mengalami penurunan dibanding survei September 2023 dengan angka 58,3 persen.
Sementara, Prabowo-Gibran dan Anies Muhaimin mengalami peningkatan di Jawa Tengah-DIY. Prabowo-Gibran dari 15 persen pada September 2023 menjadi 27,2 persen. Anies-Muhaimin dari 8,9 persen menjadi 13,3 persen.
"Ganjar-Mahfud mengalami penurunan," ucap Hanta Yuda.
Terakhir, di Jawa Timur, pasangan Prabowo-Gibran dan Anies Muhaimin mengalami kenaikan elektabilitas. Hanya Ganjar-Mahfud yang tidak terjadi perubahan signifikan.
Prabowo-Gibran dari 36,1 persen pada September 2023 menjadi 41,7 persen di Jawa Timur. Anies-Muhaimin dari 12,8 persen menjadi 17,8 persen.
Sedangkan Ganjar-Mahfud hanya berubah dari 37,8 persen pada September 2023 menjadi 38,3 persen.
"Pasangan Prabowo-Gibran mengalami kenaikan sekitar 5,6 persen cukup signifikan. Ganjar-Mahfud relatif stabil atau stuck di Jawa Timur. Sementara pasangan Anies-Muhaimin mengalami kenaikan 5 persen di Jawa Timur," papar Hanta Yuda.Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade percaya diri
pilpres 2024 bisa berlangsung satu putaran saja. Kepercayaan diri itu
melihat hasil survei pasangan Prabowo-Gibran. Pada survei
Poltracking Indonesia, Prabowo-Gibran mengantongi elektabilitas 40,2 persen.
"Sehingga pernyataan Bang Hanta Yuda (Direktur Eksekutif Poltracking
Indonesia) tadi, bahwa potensi satu putaran itu bisa kita wujudkan.
Bahwa tidak mustahil 14 Februari itu bisa menjadi pemilu yang satu
putaran karena melihat tren yang seperti ini," ujar Andre saat rilis survei Poltracking Indonesia secara daring, Jumat (10/11/2023).
Pernyataan Andre itu langsung ditanggapi oleh Bendahara Umum Partai
NasDem Ahmad Sahroni yang juga hadir dalam rilis survei hari ini.
Sahroni memandang mustahil dengan adanya tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, pilpres 2024 bisa berjalan hanya satu putaran.
"Agak seru ya tadi Bang Andre ngomong bisa satu putaran. Gue katakan mustahil! Mustahil! Enggak," ujar Sahroni.
Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini survei di awal pemilu belum
menjadi gambaran hari pencoblosan. Sahroni menilai survei saat ini
belum menggambarkan siapa yang akan menang di pilpres 2024.
"Jadi kita boleh beradu dalam konteks yang bersama-sama untuk
memenangkan apa yang akan kita pertarungkan, tapi kita jangan akhirnya
berkhayal tentang proses di mana pemilu belum mulai, tahu-tahu survei
menunjukan wah. Dimenangkan oleh si calon A, wah udah gila ini barang!" tegasnya.
Sahroni pun mengingatkan jangan sampai dilakukan kecurangan selama proses pilpres. Apalagi ada cawe-cawe dari pihak penguasa.
"Tapi jangan sampai cawe-cawe itu muncul pada proses pemenangan,
pertarungan, yang nantinya dilakukan pada pihak-pihak yang nantinya pada
pecah belah ini karena satu aspek kecurangan. Kita enggak mau. Kita pengen bahwa ini perang, perang gagasan," ujar Sahroni.
susterslot
suster slot
susterslot link alternatif
susterslot login
susterslot demo
0 Komentar