Amin tidak membiarkan usia menjadi penghalang antara dia dan mimpinya



Para Shuttler Mohd Amin Burhanuddin (PIC) hanya bergabung dengan tim nasional pada usia 30 tetapi dia tidak membiarkan usia menghentikannya dari memenuhi mimpinya. Amin, yang dilahirkan dengan kelainan bentuk di kaki kanannya, terpilih dalam tim nasional pada tahun 2022 dan kemudian memenangkan perunggu di single putra SL4 (penurunan tubuh bagian bawah) di Game Para ASEAN di Solo, Indonesia, tahun itu. Dia kemudian menangkap emas di edisi berikutnya di Kamboja. Amin juga nyaris memenangkan gelar dalam debutnya Asian Para Games di Hangzhou Oktober lalu sebelum menetap untuk perak. "Saya berterima kasih atas peluang yang diberikan kepada saya di tim nasional dan saya ingin terus memberikan yang terbaik," kata Amin. “Saya mengalami cacat kaki kanan ketika saya lahir dan harus menjalani operasi. Kakiku harus dalam gips sampai usia tujuh tahun. “Keluarga saya kemudian mendorong saya untuk bermain bulutangkis dan saya adalah pemain independen sebelum saya terpilih di tim nasional.”



Selain bersinar dalam acara multi-olahraga, Amin juga merebut gelar internasional di Bahrain, Jepang dan Dubai tahun lalu. Terlepas dari prestasinya sejauh ini, Amin telah terbang di bawah radar tetapi dia baik -baik saja dengan itu. Target besar berikutnya adalah membuat pemotongan untuk Paris Paralimpiade. "Tujuan saya adalah untuk memenuhi syarat untuk paralympics pertama saya tahun ini," kata Amin. “Saya perlu melakukannya dengan baik di Kejuaraan Dunia (20-25 Februari) untuk dijamin tempat di Paralimpiade. “Saya akan berkompetisi dalam pertemuan dunia pertama saya dan saya ingin memenangkan medali.”




0 Komentar

Susterslot