Sambangi Rumah Duka Rizal Ramli, Prabowo: Kita Sahabat dan Saling Menghargai
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyambangi rumah duka Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli. Prabowo mengaku mengenal sosok Rizal Ramli sebagai sahabat yang memiliki banyak pemikiran.
Dari pantauan merdeka.com, Prabowo tiba di rumah duka Rizal Ramli di Jalan Bangka IX, Mampang Prapatan Jakarta Selatan, sekitar pukul 18.59 WIB. Kedatangannya disambut oleh perwakilan keluarga Rizal Ramli.Prabowo yang mengenakan kemeja krem langsung masuk ke kediaman Rizal untuk memberikan doa serta penghormatan terakhir kalinya.
Dia menyebut, Rizal Ramli adalah sahabat yang memiliki intelektual hingga seorang aktivis. Meskipun mereka memiliki pandangan yang berbeda dalam sikap politik, namun keduanya tetap bersahabat.
"Kadang-kadang beliau waktu itu kurang sabar dan walaupun kita tetap bersahabat, tetapi waktu itu kita memilih jalan yang berbeda, dengan idealisme beliau, mungkin beliau ingin perbaikan cepat, tapi kita hargai, kita saling menghargai," kata Prabowo di rumah duka Rizal Ramli, Rabu (3/1/2023).
Menteri yang merangkap sebagai Capres nomor urut 2 itu juga mengungkapkan terakhir kali bertemu Rizal Ramli pada saat menghadiri acara ulang tahun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan sekitar September 2023 lalu.
Pertemuan tersebut tidak disangkanya akan menjadi terakhir kalinya melihat sosok Rizal. "Jadi ya saya juga kaget beliau telah dipanggil," ucap Prabowo.
Hingga saat ini, Ketum Gerindra itu juga masih terngiang pesan Rizal Ramli agar tetap bersabar meskipun memilih jalan yang berbeda dalam politik.
"Saya kira beliau dari segi idealisme beliau jadi saya memilih jalan rekonsiliasi, saya memilih jalan kerukunan mencari titik-titik pertemuan dari titik-titik perpisahan itu jalan saya. Jadi beliau waktu itu bilang sabar," tandas Prabowo.Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengenang mantan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli sebagai pribadi yang selalu berpikir kritis untuk perbaikan pemerintahan.
Salah satu sikap yang patut diteladani bagi generasi selanjutnya, kata dia, Rizal tidak mengikuti arus situasi pemerintahan terkini.
"Dia tidak ikuti kezaliman. Dia berusaha menempatkan diri melalui helicopter view, jadi jangan terbenam ke kebiasaan," ucap Jimly di rumah duka Rizal, Rabu (3/1/2023).
Menurutnya, meskipun saat ini negara menerapkan sistem Republik, namun seakan-akan menerapkan budaya politik kerajaan.
Sementara sosok Rizal yang dikenalnya sebagai aktivis era 98 hingga reformasi tidak tergerus pada situasi politik saat ini.
"Negara kita sangat feodal. Negara kita itu republik tapi budaya politiknya kerajaan. Nah maka kalau tidak ada orang yang berpikir nyeleneh, tidak biasa kita rugi. Maka kita perlu orang seperti almarhum dimana pun posisinya," pungkas dia.
0 Komentar