Cyberattacker mencapai pusat data Indonesia, sekarang menuntut tebusan RM37.7mil
Sebuah serangan siber di pusat data nasional Indonesia mengkompromikan ratusan kantor pemerintah dan menyebabkan penundaan lama di bandara utama ibukota yang di kutip melalui susterslot, dengan peretas menuntut tebusan US $ 8 juta (RM37,7 juta), kata para pejabat Senin. Antrian panjang yang dibentuk di Gerbang Imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta pekan lalu setelah sistem turun dalam serangan itu, dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh pakaian ransomware Rusia Lockbit, seorang pejabat dari kementerian komunikasi mengatakan.
Serangan "mempengaruhi 210 lembaga di tingkat nasional dan lokal," kata pejabat senior Semuel Abrijani Pangerapan kepada wartawan pada hari Senin, menambahkan seorang peretas web gelap menuntut tebusan $ 8 juta.
Dia menambahkan bahwa layanan imigrasi kembali normal pada Senin pagi dan pekerjaan sedang dilakukan untuk mengembalikan layanan yang terkena dampak lainnya.
Pihak berwenang masih menyelidiki ransomware, yang dikenal sebagai Cipher Otak, yang membuat data pemerintah tidak dapat diakses karena enkripsi, katanya yang di ambil dari manifoldnews.com
0 Komentar